Desain Eksperimen Taguchi Guna Menurunkan Tingkat Total Suspended Solid dan Kekeruhan pada Air Sungai (Studi Kasus: Sungai Brantas, Malang, Jawa Timur)”

Air memiliki peran yang sangat penting di hampir seluruh sektor kehidupan manusia. Salah satu yang paling vital adalah pada sektor rumah tangga dimana air selalu dimanfaatkan masyarakat dalam segala hal. Syarat air bersih mutlak diperlukan untuk sektor rumah tangga karena air nantinya akan selalu digunakan langsung oleh manusia. Ada beberapa peraturan yang mengatur tentang air bersih di Indonesia yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Di alam, air sungai menjadi salah satu sumber air yang dapat diolah lebih lanjut. Di kota Malang sendiri melintas sebuah sungai yang cukup besar yaitu sungai Brantas. Namun kondisi air sungai Brantas dinilai cukup kotor dan keruh. Sebenarnya masyarakat memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat menggunakan air sungai untuk kehidupan sehari-hari mereka selama air tersebut bersih. Dari kondisi diatas maka dilakukan sebuah pengujian awal pada sampel air sungai Brantas yang melintasi daerah Jalan Muharto V-B Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang untuk mengetahui kualitas dari air sungai tersebut. Hasil pengujian menunjukkan pada parameter fisik air bersih terutama untuk tingkat kekeruhan dan total suspended solid melebihi standar yang telah ditetapkan. Interal Nilai Tingkat kekeruhan dan total suspended solid adalah 87,7 - 90,3 NTU dan 175 - 185 mg/L padahal standar untuk masing-masing parameter adalah maksimal 25 NTU dan 50 mg/L. Dari data tersebut maka diperlukan adanya proses penjernihan air agar dapat menurunkan tingkat kekeruhan dan total suspended solid sehingga air dapat digunakan oleh masyarakat sekitar sungai tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen Taguchi dengan menggunakan orthogonal array L8(27) dengan 7 faktor dan masing-masing 2 level didalamnya. Banyak eksperimen yang dilakukan adalah 8 kali dengan 3 replikasi. Faktor-faktor yang terlibat adalah jenis pasir, jenis arang, ketebalan lapisan pasir, ketebalan lapisan arang, ketebalan lapisan ijuk, ketebalan lapisan kerikil dan dengan susunan bahan penyaring. Terjadi penurunan tingkat kekeruhan dan total suspended solid yang cukup signifikan pada sampel air sungai. Tingkat kekeruhan pada air hasil eksperimen konfirmasi memiliki nilai 0 - 0,9 NTU dan untuk total suspended solid memiliki nilai 0 - 4 mg/L dengan nilai sampel awal 200 – 215 NTU dan 410 – 425 mg/L. Tiga faktor yang secara signifikan mempengaruhi menurunnya tingkat kekeruhan adalah jenis pasir, jenis arang dan ketebalan lapisan pasir. Sedangkan tiga faktor teratas yang secara signifikan mempengaruhi menurunnya tingkat total suspended solid adalah jenis pasir, jenis arang dan ketebalan lapisan ijuk. . Setting level optimal guna menurunkan tingkat kekeruhan dan total suspended solid diperoleh hasil yang sama yaitu faktor A level 1 (pasir silika), faktor B level 2 (arang sekam), faktor C level 1 (ketebalan lapisan pasir 5cm), dan faktor D level 2 (ketebalan lapisan arang 15cm), faktor E level 2 (ketebalan lapisan ijuk 15 cm), faktor F level 2 (ketebalan lapisan kerikil 20 cm), faktor G level 2 (susunan bahan penyaring pasir-kerikil-ijuk-arang-ijuk)